Minggu, 16 April 2017

05.45 - No comments

Biarkan Aku



Kututup wajah ini dengan tangan
Bukan karena aku sedih
Tapi karena malu yang terlepas

Kutahan semua pertanyaan
Bukan karena aku lelah
Tapi karena tak ada kata terucap

Aku ingin pergi sendiri
Bukan karena aku takut
Tapi karena kau hiraukan

Tengoklah sekitar
Lepaskan pandangan liarmu
Jangan kau tak peduli
Pada apa yang terjadi

Ikhlasku
Kalau itu yang kau mau
Biarlah terbang
Karena yang terbaik akan kembali

Jumat, 14 April 2017

10.25 - 4 comments

Akhir Sebuah Kisah

Untukmu, sahabatku.

Banyak orang jika ditanya, "Masa yang paling berkesan dalam hidup?' mungkin akan menjawab dengan jawaban yang sama. "SMA!". Tak bisa dipungkiri, masa SMA adalah masa yang paling berkesan karena banyak hal baik suka dan duka yang kita goreskan dalam buku kehidupan kita.

Saat pertama kali masuk SMA, dimana kita masih polos-polosnya, dimana kita masih cupu-cupunya kita mungkin belum mengerti apa SMA itu. Dimana semua hal yang kita lakukan akan kita kenang karena kita tak bisa mengulang momen itu. Momen yang mungkin 5, 10, 15, 30 tahun berikutnya kita akan mengenangnya dengan gelak tawa.

Siapa sangka, tingkah kita saat itu yang suka tidur dalam kelas, datang gasik hanya untuk menyalin PR, mencontek saat ulangan, tebar pesona via kegiatan internal sekolah, kabur ke kantin karena pelajaran yang gabut, dan sebagainya akan menjadi sebuah kisah yang manis untuk diceritakan saat tua nanti.

Dan yang paling berkesan adalah persahabatan kita saat SMA. Tempat dimana kita mencurahkan pahitnya cinta kepada mereka, tempat dimana kita bahu membahu dalam urusan contek-mencontek karena tak ingin melihat teman kita gagal, kabur jutin sampai akhirnya dimarahin kakak DA, dan yang tak terlupakan adalah bagaimana kekompakan kita saat itu membuat kita dapat menjadi yang terbaik di SSL. Jadi, dimana lagi kita akan mendapat persahabatan seperti itu selain di SMA?

Jangan lupakan juga guru-guru kita yang sangat berjasa dalam membentuk diri kita saat ini. Jujur, meskipun guru-guru di SMA mempunyai beragam sifat, tetapi kita akan merindukan mereka saat lulus nanti. Baik guru yang sangat perhatian kepada murid, guru yang perhatian hanya kepada murid yang cantik, guru yang moody, guru yang selalu membuat jantung berdetak lebih kencang, dan guru yang sukanya melawak meskipun garingnya sampai kriuk. Walaupun kita sering bandel dengan tidur di kelas atau bahkan mlipir ke kantin, tapi ternyata hal itulah yang membuat kenangan itu menjadi sangat berarti di waktu kita udah ga bersama lagi.

Semua cerita di sekolah ini telah berakhir. Persahabatan, cinta, kebahagiaan, dan semua momen akan menjadi akhir yang menyedihkan. Tapi, aku bersyukur karena telah memiliki waktu untuk mengenal dan bertemu kalian disini, teman-teman terbaikku, guru-guruku, keluargaku. Memang semua kenangan ini tak bisa kita ulang, tetapi bolehkah aku untuk tetap menyimpan semua kenangan kita dalam kotak memoriku? Dan bolehkah aku menceritakan persahabatan abadi kita kepada anak cucuku kelak?


Terima kasih, sahabatku. Aku sayang kalian.



"Persahabatan bukan dilihat dari seberapa lama kalian bersama, tetapi bagaimana kalian menjalani persahabatan itu."